top of page
  • White YouTube Icon
Search

Vihara Dharma Bhakti

  • Writer: Makna Ruang
    Makna Ruang
  • Mar 30, 2018
  • 2 min read


Jumat, 16 Februari 2018, bertepatan dengan Tahun Baru Imlek ke 2565, saya dan teman saya mengunjungi Vihara Dharma Bhakti. Saat itu, selain dipenuhi dengan orang-orang yang beribadah, Vihara ini juga dipenuhi oleh wisatawan  yang ingin merasakan perayaan Tahun Baru Imlek di sana. Banyak juga wartawan-wartawan dari berbagai media untuk meliput berita dan aparat-aparat TNI dan Polri yang dilengkapi senjata api untuk menjaga keamanan di sana. 


Tokoh-tokoh nasional seperti wakil Presiden keenam RI Try Sutrisno dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Gunernur dan Wakil Gubernur Jakarta yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga berkunjung ke Vihara ini. Isu agama dan ras memang menjadi pusat perhatian di dunia sosial dan politik Indonesia beberapa waktu lalu. Jadi tidak heran bagi saya mengapa tempat ini dijaga begitu ketat oleh aparat TNI dan Polri dengan senjata api dan juga dikunjungi oleh tokoh-tokoh nasional serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.


Pada dasarnya, Vihara Dharma Sakti ini memiliki arsitektur maupun ornamen-ornamen yang sangat indah dan sangat kental akan budaya-budaya dari Negara Tirai Bambu. Saat perayaan Tahun Baru Imlek, keindahan tempat tesebut bertambah menjadi berkali-kali lipat. Hal tersebut dikarenakan bertambahnya ornamen-ornamen khas Cina seperti lampion-lampion dan pakaian para pengunjung yang saat itu didominasi dengan warna merah. Keindahan tersebut, menjadi magnet bagi pencinta keberagaman, photography, dan videography, termasuk saya. 


Kunjungan saya ke Vihara ini adalah kunjungan saya yang kedua kalinya. Saat kunjungan saya yang pertama, saya sempat meminta izin kepada salah satu pengurus Vihara untuk mengambil foto maupun video. Saya dan teman saya diizinkan, dengan syarat tidak mengganggu orang-orang yang sedang beribadah. Sehingga pada kunjungan yang kedua ini saya lebih percaya diri mengikuti passion saya untuk mengambil foto atau video disana. Video yang saya muat di awal postingan ini, saya buat dari hasil kunjungan saya di sekitar area Vihara Dharma Bhakti saat Tahun Baru Imlek 2565.


Tidak hanya di Tahun Baru Imlek, keindahan tempat ini juga menjadi magnet bagi mereka yang mencintai seni lukis. Berikut adalah foto yang saya ambil dari salah satu anggota komunitas lukis. Ia menjadikan keindahan Vihara Dharma Bhakti sebagai objek lukisnya pada kunjungan pertama saya di bulan April 2017 lalu:   


Dibalik keindahannya, tempat ini memiliki sejarah yang panjang. Karena menurut informasi yang tertera pada pesona.indonesia.travel, Vihara ini dikenal sebagai salah satu Vihara paling tua di Jakarta yang dibangun pada tahun 1650 oleh Kwee Hoen, Luitnant Tionghoa. Olehnya, Vihara ini awalnya diberi nama Koang Im Teng (Paviliun Koan Im). 

Masih berdasarkan sumber yang sama, dalam sejarahnya, Vihara ini sempat menjadi saksi bisu sekaligus korban dari tragedi pembantaian etnis Tionghoa di tahun 1740. Tempat ini hangus terbakar dan dibangun kembali oleh Kapitein Oei Tjhie, diberi nama Kim Tek Ie pada tahun 1755. Nama tersebut memiliki makna dalam dialek Mandarin, yaitu mengingatkan manusia untuk lebih mementingkan kebajikan antar sesama dan bukannya mementingkan kehidupan duniawi saja. 

Sumber Sejarah:



 
 
 

4 Comments


Makna Ruang
Makna Ruang
Apr 28, 2018

@FebryChoirunisa terimakasih banyak kaaak :D

Like

Febry Choirunnisa
Febry Choirunnisa
Apr 24, 2018

Waaaa aku serasa kayak jalan-jalan ke vihara abis baca ini!

Keren bgt kontennyaaah, thanks makna ruang

Like

Makna Ruang
Makna Ruang
Apr 24, 2018

@Dylan Jalasena: bisaaa nanti diatur aja Mas Dylan :D

Like

Dylan Jalasena
Dylan Jalasena
Apr 24, 2018

Wih keren !!!!!

Mau dong diajak ke sana.....

Like
bottom of page