top of page
  • White YouTube Icon
Search

Puncak, Bogor. Sampai kapan maknanya akan bertahan?

  • Writer: Makna Ruang
    Makna Ruang
  • May 31, 2018
  • 2 min read

Pada postingan kali ini saya akan fokus pada suatu tempat yang seringkali mejadi kandidat destinasi saat hari libur tiba. Saat menjalani rutinitas kita sebagai penghuni kota yang dikelilingi hutan beton, tempat ini seringkali muncul di pikiran kita karena memiliki udara yang segar dan pemandangan alam yang asri. Pepohonan yang rindang, kabut, dan kebun teh, menjadi daya tarik yang kuat bagi mereka yang bosan dengan pemandangan hutan beton dalam kesehariannya.


Kawasan Puncak yang terletak di Bogor, Jawa Barat yang tidak terlalu jauh dari Ibu Kota ini memang memiliki beberapa tempat wisata yang sangat menari para wisatawan. Apa sih spot-spot asri yang disuguhi kawasan ini? Mulai dari kebun teh, air terjun, dan telaga, dapat menjadi pilihan untuk kita menikmati liburan.


Bagi pemburu spot foto dan video, tempat ini sangat pas untuk menjadi pilihan untuk hunting, tapi kita harus memperhatikan waktu untuk datang kesini. Jika kita datang ke kawasan saat hari libur nasional dan juga saat hari sabtu dan minggu, tempat ini akan penuh dengan pengunjung. Bukan hanya penuh dengan orang, tapi juga banyak sampah berserakan yang merusak keindahan hasil foto maupun video.


Salah satu spot yang paling terkenal dari kawasan ini adalah perkebunan teh yang terbentang luas di kawasan ini. Selain menikmati pemandangan perkebunan teh yang membentang dengan udara yang segar dan dingin, kita juga dapat menunggangi kuda. Bagi pemburu foto dan video, tentu kita dapat merekam maupun mengambil foto model kita saat berkuda.


Jika mendengar Puncak Bogor, apa yang paling pertama terbayang? Kebun teh? Tapi kebun teh itu sendiri bukan favorit saya, melainkan Telaga Warna. Telaga ini beralamat di Jalan Raya Puncak - Cianjur, Tugu Utara, Cisarua, Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Spot ini memiliki pemandangan yang sangat indah, asri, dan juga sangat jauh dari kebisingan. Tempat ini seakan-akan menghipnotis saya dan teman-teman saya untuk relax dan melupakan semua masalah-masalah sejenak. Kicauan burung yang tidak pernah kita dengar di perkotaan dan teriakan monyet-monyet di kawasan ini membuat kami terlarut dalam keindahan alam disini.



Biasanya pda akhir postingan, saya membahas makna suatu tempat dari sejarahnya. Kali ini saya. Beda halnya pada postingan kali ini. Tempat ini memiliki makna bagi seluruh makhluk hidup yang ada di dalam maupun di luar kawasan ini. Bagi warga sekitar, tempat ini mejadi tempat tinggal dan banyak juga yang menjadikan kawasan wisata ini menjadi sumber penghasilan untuk membiayai hidup. Bagi warga sekitar, tempat ini juga sangat bermanfaat untuk melepas penat dan stress dari rutinitas kehidupan kota.


Sayangnya, kelestarian alam di daerah ini tidak dijaga. Berdasarkan regional.kompas.com, kawasan ini dari tahun 2000 sampai tahun 2016, kawasan ini kehilangan 5.700 hektar hutan aam dan hanya tersisa 21% hutan alam dari total wilayah hulu daerah aliran sungai Ciliwung. Banyak ya? Selain itu, www.republika.co.id juga menyorot Kawasan Hutan Lindung Bogor yang baru saja ditertibkan dari villa-villa ilegal.


Jika hutan alam semakin berkurang, apakah makna-makna kawasan ini akan bertahan?


---------------------------------------------------

Sumber:

https://regional.kompas.com/read/2018/02/08/20573341/hutan-di-kawasan-puncak-rusak-daerah-hilir-rawan-bencana


http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan-hidup-dan-hutan/18/03/02/p4xyv2335-60-vila-di-kawasan-hutan-lindung-bogor-ditertibkan

 
 
 

2 comentarios


Makna Ruang
Makna Ruang
31 may 2018

@Raihan Zahid Akbar, thanks rekomendasinya Raihan. Kalo boleh tau nama tempatnya apa aja? :D

Me gusta

Raihan Zahid Akbar
Raihan Zahid Akbar
31 may 2018

Cobain ke Semarang dong kak

Me gusta
bottom of page